Hari ini kedapatan kasus wanita umur 23 tahun, belum menikah, dengen mengeluh nyeri perut hebat 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Pasien ini sudah dilakukan pemeriksaan, dijumpai defans muskular menghilang karena pasien sudah dapat anti nyeri yang cukup kuat. Sehingga nyeri perut tidak dijumpai lagi. Dari hasi USG didapatkan gambaran mix echo berbatas tegas, ukuran kuran lebih 10 cm, berada dibelakang rahim. Gambaran massa ini seperti gambaran kista dermoid. Hasil laboratorum semua dalam batas normal.
Kondisi yang nyeri seperti ini kita sudah duga adanya torsi atau kista ovarium yang terpelintir. Kondisi ini sudah termasuk salah satu kondisi emergency atau gawat darurat. Sehingga perlu ditangani cepat. Tapi masalah belum selesai disana.
Tentu sebelum tindakan, dijelaskan pada orang tua kalau keadaan paling buruk, ovariumnya dibuang secara utuh bila dijumpai iskemik pada ovariumnya. Nah disinilah orang tua menjadi bimbang untung dilakukan tindakan operasi. Mereka takut anak gadisnya tidak dapat memperoleh keturunan bilang salah satu ovariumnya dibuang.
Menurut laporan Amir Lass, tidak dijumpai perbedaan bermakna dalam hal memperoleh keturunan pada wanita dengan 1 ovarium atau 2 ovarium. Jadi sebenarnya tidak masalah, kalau memang ovarium yang bermasalah dibuang semua. Apalagi kalau kondisi sel telurnya sudah rusak. Keluarga akan berdisuksi terlebih dahulu untuk dilakukan tindakan.
Keesokan harinya, pasien nyeri tiap 6 jam, kesan tidak respon dengan pengobatan. Anjuran tetap untuk dilakukan opearsi. Akhirnya keluarga setuju untuk dilakukan operasi.
Pada operasi didapatkan uterus, tuba dan ovarium kanan dalam batas normal. Ovarium kanan dah tuba sudah iskemik, merah gelap, ukuran 10-12 cm, tidak tampak pecah atau spilage dari ovarium. Dijumpai torsion atau punturan sebanyak 2 kali. Kondisi ovarium seperti ini sulit untuk dikembalikan normal karena sudah iskemik atau rusak. Alhasil harus dilakukan pengangkatan ovarium dan tuba. Operasi selesai dalam 30 menit tanpa komplikasi.
Pada saat kista dibuka, dijumpai cairan minyak/sebum, rambut, dan perkejuan. Tidak dijumpai gigi pada ovarium kiri. Syukurnya tidak pecah dan tidak ada komplikasi apa pun. Pasien saat ini dalam pemulihan.
So bagi para wanita, terutama bagi anda yang memiliki riwayat kista di keluarga, baiknya periksa USG tahunan di dokter kandungan anda. Ini untuk deteksi dini seandainya ada masalah seperti kista ini.
Mudah-mudahan bermanfaat !
Comentarios